PANDANGAN SAYA TERHADAP PEMIKIRAN DAN PANDANGAN RABBI BEN ABRAHAMSON

——
Seorang Rabbi Yahudi, yang (tampaknya) mengakuhi kebenaran Islam dan (tampaknya) mengakuhi kenabian Muhammad saw maupun Al-Quran tetapi tetap bertahan menjadi seorang Rabbi Yahudi...karena merasa lebih terikat dengan syariah yang dibawah oleh nabi yang diutus bagi bangsanya Musa as.
——
Saya perlu mengulasnya, karena saya bahkan merasa pandangannya berbahaya, walaupun nampaknya merupakan suatu solusi dan konstibusi terhadap perdamaian antar umat beragama di dunia. Tetapi saya amati hal ini membahayakan keimanan Umat Islam yang setengah hati mengerti AlQuran dan Sunnah Nabi, sehingga bahkan mendambahkan untuk membaca Taurat Musa di bandingkan dengan kitab Suci AlQuran yang jelas-jelas dijamin keaslihannya oleh Allah swt. Bahkan mulai membenarkan pemikirannya.
——
Seorang Rabbi Yahudi Ben Abrahamson, yang mengakuhi kebenaran Islam dan Nabi Muhammad saw, tetapi masih tetap bertahan untuk menjadi Rabbi Yahudi, atas dasar ayat AlQuran yang menyatakan bahwa memang Allah berkehendak membuat "more than one syariah , not to make it one....."
QS 5:48
وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَاحْكُم بَيْنَهُم بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَٰكِن لِّيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ [٥:٤٨]
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
﴿٤٨﴾
——
PENEKANAN YANG HENDAK DITONJOLKAN OLEH RABBI BEN ABRAHAMSON ADALAH KALIMAT PADA AYAT QURAN QS 5:48 SEBAGAI BERIKUT
QS 5:48
…..Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
﴿٤٨﴾
——
LALU DIDUKUNG PULA OLEH AYAT BERIKUT, MENURUT RABBI BEN, YANG MENYATAKAN BAHWA UMAT LAIN DENGAN SYARIAH YANG LAINPUN DIBENARKAN OLEH ALLAH DI DALAM ALQURAN
——
Ben Abrahamson
January 23 via mobile"Those who believe, those who are Jews, and the Christians and Sabaeans, all who believe in Allah SWT and the Last Day and act rightly, will have their reward with their Lord. They will feel no fear and will know no sorrow." (Surat Al-Baqara 2,62) There is a common refutation of this verse, that says this ayah means Allah SWT will forgive anyone that is a non muslim, but that is limited to the nations and believers before Muhammad PBUH. Now that the prophet PBUH has come no other shari'ah besides Islam will be accepted. In my opinion, this refutation of this ayah is not logical.
——
QS 5:69
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصَّابِئُونَ وَالنَّصَارَىٰ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ [٥:٦٩]
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (diantara mereka) yang benar-benar saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
﴿٦٩﴾
——
MENURUT BELIAU, AKAN MENJADI HAL YANG KONTRADIKSI DENGAN AYAT-AYAT DIATAS, BILA LALU DIYAKINI BAHWA SYARIAH YANG BENAR, HANYALAH TINGGAL SATU, YAITU SYARIAH NABI MUHAMMAD SAW SAJA.
DENGAN KATA LAIN RABBI BEN ABRAHAMSON HENDAK MENYATAKAN BAHWA, BOLEH TETAP ADA UMAT YANG MEYAKINI SYARIAH, SYARIAH LAINNYA SELAIN SYARIAH YAN DIBAWAH OLEH NABI MUHAMMAD SAW, MISALNYA SYARIAH MUSA AS SEBAGAIMANA DIYAKININYA
——
Sebenarnya pembahasannya bisa segera rampung, bila saja kita menyimak hadis Nabi berikut ini, sehubungan dengan pandangan tersebut....tetapi mungkin sebaiknya saya buatkan note dengan dasar-yang lebih banyak dan menarik…
KATA NABI, "SEANDAINYA SAJA NABI MUSA AS MASIH HIDUP PADA MASA KENABIAN MUHAMMAD SAW, MAKA TIDAK ADA JALAN LAIN BAGI NABI MUSA AS KECUALI MENGIKUTI SYARIAH YANG DIBAWAH OLEH NABI MUHAMMAD SAW"
مسند أحمد ١٤٦٢٣: حَدَّثَنَا سُرَيْجُ بْنُ النُّعْمَانِ قَالَ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ أَخْبَرَنَا مُجَالِدٌ عَنِ الشَّعْبِيِّ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِأَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكِتَابٍ أَصَابَهُ مِنْ بَعْضِ أَهْلِ الْكُتُبِ فَقَرَأَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَغَضِبَ فَقَالَ أَمُتَهَوِّكُونَ فِيهَا يَا ابْنَ الْخَطَّابِ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَقَدْ جِئْتُكُمْ بِهَا بَيْضَاءَ نَقِيَّةً لَا تَسْأَلُوهُمْ عَنْ شَيْءٍ فَيُخْبِرُوكُمْ بِحَقٍّ فَتُكَذِّبُوا بِهِ أَوْ بِبَاطِلٍ فَتُصَدِّقُوا بِهِ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ مُوسَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ حَيًّا مَا وَسِعَهُ إِلَّا أَنْ يَتَّبِعَنِي
Musnad Ahmad 14623:
Dari Jabir bin Abdullah 'Umar bin khatab menemui Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dengan membawa tulisan yang dia dapatkan dari Ahli Kitab. Nabi Shallallahu'alaihiwasallam terus membacanya dan marah seraya bersabda: "Bukankah isinya hanya orang-orang yang bodoh Wahai Ibnu Khottob?. Demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, saya datang kepada kalian dengan membawa cahaya yang terang. Janganlah kalian bertanya kepada mereka tentang sesuatu! Bagaimana jika mereka mengabari kalian kebenaran lalu kalian mendustakannya atau mereka (menyampaikan) kebatilan lalu kalian membenarkannya?. Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya Musa alaihissalam hidup maka tidak ada jalan lain selain dia mengikutiku."
——
BAGI SAYA ADALAH SUATU HAL YANG ANEH, BILA SESEORANG MEMBENARKAN KENABIAN MUHAMMAD SAW, DAN MEMBENARKAN ISLAM LALU TETAP BERTAHAN DENGAN SYARIAH AGAMA SEBELUMNYA
Menurut Rabbi Ben, kita harus membedakan dien/Agama dengan Syariah/Covenant. Islam adalah dien/Agama, sebagaimana Dien yang dibawah oleh Nabi Nuh as. Sementara Judaisme adalah Syariah untuk umat Nabi Musa as. Dan Islam adalah satu-satunya Dien yang diturunkan oleh Allah swt.
Pendapat beliau ini sungguh sangatlah benar, tetapi saya menjadi sedikit ragu ketika beliau tidak berani berpendapat bahwa AlQuran adalah Firman Allah? The Word of God, ketika seseorang menanyakan kepadanya. Itu semua terserah pandangan para pemikir Islam, kata beliau.
Juga masalah pandangannya terhadap Kitab Perjanjian Baru, beliau kembali tidak berani berpendapat, selain mengatakan bahwa kemungkinan hal tersebut hanyalah terjadi karena misiterpretasi, tetapi tidak sungguh-sungguh bertentangan dengan Taurat Musa as.
Kesan saya juga memang Rabbi Ben mencari solusi perdamaaian umat beragama di dunia. Apalagi tampak jelas ketika beliau menukilkan ayat yang memrintahkan, agar Nabi Muhammad saw beserta umat Islam memaafkan kesalahan Yahudi, karena pemberian maaf itu ada hal yang baik di dalam pandangan Allah swt....
——
Ben Abrahamson
July 18, 2010The Qur’an commands Muslims to forgive: “Allah (swt) took compact with the Children of Israel; and We raised up from among them twelve chieftains.. So for their breaking their compact We cursed them and made their hearts hard, they perverting words from their meanings..., except a few of them. Yet pardon them, and forgive; surely Allah (swt) loves the good-doers”. (Surat al-Ma’idah 15-16)
QS 5:12-13
۞ وَلَقَدْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيبًا ۖ وَقَالَ اللَّهُ إِنِّي مَعَكُمْ ۖ لَئِنْ أَقَمْتُمُ الصَّلَاةَ وَآتَيْتُمُ الزَّكَاةَ وَآمَنتُم بِرُسُلِي وَعَزَّرْتُمُوهُمْ وَأَقْرَضْتُمُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّأُكَفِّرَنَّ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَلَأُدْخِلَنَّكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۚ فَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ مِنكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيلِ [٥:١٢]
Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.
﴿١٢﴾
فَبِمَا نَقْضِهِم مِّيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً ۖ يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَن مَّوَاضِعِهِ ۙ وَنَسُوا حَظًّا مِّمَّا ذُكِّرُوا بِهِ ۚ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَىٰ خَائِنَةٍ مِّنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِّنْهُمْ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ [٥:١٣]
(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
﴿١٣﴾
MENGAPA NOMOR AYAT YANG DISAMPAIKAN RABBI BEN SELALU BERBEDA ? ATAUKAH RABBI SALAH MENULISKAN NOMOR AYAT NYA…?
——
YANG JELAS, SATU HAL YANG DAPAT SAYA TARIK KESIMPULAN SETELAH MENGIKUTI PERCAKAPAN RABBI BEN DENGAN UMAT ISLAM, SATU HAL YANG DAPAT KITA AMBIL KESIMPULAN ADALAH RABBI BEN MEMPERJUANGKAN AGAR UMAT ISLAM MENGAKUHI DAN MENGHORMATI EKSISTENSI UMAT YAHUDI SEBAGAI PENGIKUT SYARIAH MUSA AS. DEMIKIAN JUGA SEBALIKNYA....
Hal itu dapat kita lihat dari jawaban beliau atas pertanyaan seseorang, "mengapa beliau begitu sangat tertarik dengan masalah Islam, dan bahkan tampak membenarkannya ?
Ben Abrahamson
January 15, 2012 via mobileSomeone asked my why a Rabbi cares about what Islam teaches. I replied in a thread: "Judaism claims no exclusivity in revelation, we can see proper Muslims a perfect believers following a Divine religion... I'm just trying to cut past stereotypes, and explain where we truly stand. That is Judaism has an obligation to tolerate, encourage, and even support non-Jewish faiths which teach submission to Allah SWT, monotheism and good deeds. And we believe that they have a reciprocal obligation to support us as well. We believe that this is the true meaning of what their religion teaches."
——
INTI YANG SAYA TANGKAP, DARI KASUS RABBI BEN ADALAH, BANYAK NYA UMAT ISLAM BAHKAN ULAMA YANG LALU MERASA TERSANJUNG DENGAN APA YANG DISAMPAIKAN OLEH RABBI BEN, LALU BEGITU MENGAGUMI BELIAU, HAL INI BAHKAN MENAKUTKAN HATI SAYA, DAN MENIMBULKAN RASA WAS-WAS.....
RASA WAS-WAS ITULAH YANG SEBENARNYA HENDAK SAYA SAMPAIKAN.....
Adalah sesuatu hal yang sangat aneh disini saya rasakan....walaupun saya menaydari sepenuhnya bahwa AlQuran pun mengakuhi bahwa AhliKitab itu memang berbeda, diantara mereka ada juga yang beriman.
——
BERIKUT KITA SIMAK PERCAKAPAN RABBI "Ben Abrahamson", DENGAN SESEORANG YANG MENANYAKAN PANDANGAN SANG RABBI (PENDETA YAHUDI) TERHADAP ALQURAN, PERJANJIAN BARU, DAN ISLAM
——
Dr-Khalid Afridiposted to Ben Abrahamson
January 24
shalom Rbbai..!! your opinion about new testement validity since u accept the Holy Quran to b the word of God??
Salam Rabbi,…bagaimana pandanganmu terhadap validitas Kitab Perjanjian Baru ketika anda menerima Kitab Suci AlQuran sebagai Firman Tuhan ?
——
Menurut Rabbi Ben Abraham, beliau memandang Qur'an dan juga Perjanjian Baru dari sudut pandang Ahli Sejarah, bukan agamawan. Rabbi Ben berpandangan tidak ada alasan baginya untuk menolak pandangan tentang Qur'an. Sebaliknya Perjanjian Baru pada sisi yang lain, tampak sebagai penggabungan Kepercayaan ajaran Pagan Yunani, Latin dengan ajaran Torah. Hal tersebut barangkali terjadi akibat salah interpretasi. Rabbi Ben tidak mempelajari masalah itu sehingga tidak mampu berpendapat lebih jauh.
Ben Abrahamson
wa alikum salaamMy opinions concerning the Qur'an or the New Testament are those of a historian, not a theologian. I see no reason not to accept that the Qur'an is what it claims to be. The New Testament on the other hand appears to be a syncretic amalgamation of pagan, Hellenistic, gnostic and concepts drawn from the Torah. This however may be the result of misinterpretation. I have not looked into this, so I cannot offer an opinion.
January 24 at 9:39pm via mobile · Edited · 3
——
Rabbi Ben Abrahamson, menganggap bahwa Islam memenuhi kriteria sebagai agama yang benar, berdasarkan Torah yang mereka percayai, yaitu Monotheism (meng-ESA-kan Tuhan), berbuat kebajikan, dan percaya dengan adanya hari Kiamat. Islam memenuhi kriteria tersebut, katanya. Menurut pandangan mereka, Pemeluk agam Islam yang benar sudah berada di jalan yang benar. Mereka memiliki agama yang lengkap dan sempurna.
Masalah apakah AlQuran merupakan firman tuhan atau bukan, tergantung pada pandangan cendekiawan sendiri untuk memutuskannya. Sepanjang tidak bertolak belakang dengan Torah, atau tidak menyimpang dari standard minimal persyaratan agama yang benar, Para Rabbi mendukung, menghormati dan mempercayai kebenaran pendapat cendekiawan muslim yang menyatakan AlQuran adalah Firman Tuhan.
Secara teori, dengan kata-kata yang sama juga berlaku untuk kitab Perjanjian Baru, saya tidak mengerti dengan interpretasi Umat Kristen terhadap Kitab Perjanjian Baru, dimana konsili Nicea tidak secara langsung kontra diksi dengan pengajaran Torah.
——
Ben Abrahamson
I am not qualified to make a theological statement. I can only tell you as a historian what I understand the position of the Rabbis to be and has been over the centuries.
The Rabbis understand that the Torah enumerates a list of the minimum requirements for proper religion: monotheism, good deeds, belief in the Last Day, etc. Islam fulfills these requirements. So the consensus of rabbinical scholars over the centuries is that a proper Muslim is on the right path. They are perfect and complete in religion.
The exact nature of how the Qur'an is the word of God is left to Islamic scholars to decide. As long as it doesn't contradict the Torah, or deviate from the minimum requirement of proper religion, the Rabbis support, respect and even encourage the teachings of righteous Muslim scholars confirming the Qur'an as the word of God.
Theoretically, the same would be true of the New Testament. However, I am unaware of any Christian interpretation of the New Testament since the council of Nicea that doesn't directly contradict teachings of the Torah.
January 24 at 10:06pm via mobile · 1
——
KESIMPULAN SAYA TERHADAP PEMIKIRAN RABBI BEN ABRAHAMSON
Dari percakapan diatas, saya berpandangan bahwa Rabbi Ben Abrahamson sangat berhati-hati di dalam memberikan pendapatnya tentang AlQuran, Perjanjian Baru juga tentang Islam. Apa yang disampaikan sang Pendeta terkesan mencari jalan tengah agar tidak menyinggung semua pihak baik Islam maupun Kristen yang mengimani kitab Pejanjian Baru. Pada poin yang lainnya Rabbi Ben ttap memegang Torah sebaga standard kebenaran, bahkan untuk menilai AlQuran, dan Islam.
Dari pembicaraan diatas kita semakin mengenal Rabbi Ben Abraham dengan lebih jelas. Intinya yang saya tangkap adalah bahwa Rabbi Ben, tidak sebenarnya meyakini AlQuran sebagai Firman Tuhan, walaupun beliau menyampaikannya dengan cara yang begitu bijaksana dan diplomatis. Kata beliau keyakinan terhadap AlQuran sebagai firman Tuhan adalah terserah sepenuhnya pada pandangan para cendekiawan Muslim untuk menentukannya.
Seorang Pendeta yang menguasai baik bahasa Hebrew juga bahasa Arab, sesungguhnya mestilah mengerti,minimal berani berpendapat, bahwa AlQuran adalah firman tuhan atau bukan, tidak peduli pada pandangan para cendekiawan Muslim mau berpendapat apa. Beliau bahkan menyerupakan AlQuran dengan Perjanjian Baru Kristen, menurut beliau Perjanjian Baru Kristen yang tampaknya sebagai penggabungan kepercayaan agama pagan Yunani dengan oengajaran Torah, hal itu terjadi hanyalah masalah kesalahan Interpretasi.
Tulisan ini adalah pandangan saya terhadap pendapat dan pandangan Rabbi Ben Abraham tentang AlQuran dan Islam….dan saya menjadi semkain mengenal Rabbi Ben Abrahamson….
Sejarah yang akan membuktikan bahwa hal tersebut disampaikan oleh Rabbi Ben dengan sebenar-benarnya dan tulus ikhlas, atau hanya suatu cara untuk memberi konstribusi perdamaian pada kehidupan beragama masyarakat dunia. lebih lagi agar umat Islam menghormati dan mengakuhi eksistesi Umat Yahudi, sehingga terdapat jaminan kehidupan bagi umat Yahudi selamanya.....mudah-mudahan sak wasangka saya bukanlah di pandang oleh Allah sebagai sesuatu yang buruk....Hanya Allah swt yang maha Tahu...
QS 35:38
إِنَّ اللَّهَ عَالِمُ غَيْبِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ [٣٥:٣٨]
Sesungguhnya Allah mengetahui yang tersembunyi di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati.
﴿٣٨﴾
——
Mudah-mudahan kelak Rabbi Ben Abrahamson mendapatkan hidayah lalu menjadi pemeluk Islam yang kaffah, dan ikhlas dengan tulus hati menjadi umat Nabi Muhammad saw. Karena keselamatan tidak bisa didapatkan dengan hanya sekedar percaya, tetapi Allah swt menuntuk setiap manusia membuktikan keyakinan dan keimanan nya tersebut dengan bukti-bukti yang konkrit berupa tindakan di dalam amal perbuatan sebenarnya.....walaupun terasa sangat berat
QS 29:2
أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ [٢٩:٢]
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
﴿٢﴾
QS 5:15-16
يَا أَهْلَ الْكِتَابِ قَدْ جَاءَكُمْ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيرًا مِّمَّا كُنتُمْ تُخْفُونَ مِنَ الْكِتَابِ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ ۚ قَدْ جَاءَكُم مِّنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُّبِينٌ [٥:١٥]
Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan.
﴿١٥﴾
يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ [٥:١٦]
Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.
﴿١٦﴾
MAHA BENAR ALLAH DENGAN SEGALA FIRMAN NYA
——
Pandangan Rabbi Ben Abrahamson, Tentang Allah swt, Tuhan sesembahan Umat Islam, dan tentang Islam. Rabbi Ben meyakini bahwa Allah swt adalah sebenar-benar Tuhan semesta Alam yang juga disembah oleh Bangsa Israel
Pandangan Rabbi Ben Abrahamson tentang Syariah mengkhuduskan hari Sabath. Rabbi ben mengatakan bahwa perintah Allah agar mengkhuduskan hari sabath hanya untuk umat yang mengikuti syariah Musa as. Sehingga tentu saja tidak diteruskan di dalam AlQuran.
-----
Pada diskusi yang pernah saya lakukan bersama Rabbi Ben, beliau meminta komen dan pernyataannya sendiri untuk dihapuskan karena takut bakal dibaca oleh Umat Yahudi dan lalu menimbulkan kesalah pahamam.
Komen tersebut disampaikannya melalui inbox, ketika saya katakan kepadanya, melalui percakapan di Timeline nya.
"BAGAIMANA MUNGKIN ANDA MENGAJARKAN TENTANG ALQURAN DAN HADIST KEPADA UMAT ISLAM, SESUAI DENGAN INTERPRETASI ANDA SENDIRI, SEMENTARA ANDA SENDIRI TIDAK MEYAKINI DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH BAHWA ALQURAN ADALAH FIRMAN ALLAH DAN NABI MUHAMMAD SAW ADALAH SEBENAR-BENAR NABI UTUSAN ALLAH ?"
-
Berikut komennya melalui inbox tersebut (yang lalu meminta untuk di delete ketika saya menunjukkannya di dalam pembicaraan yang terbuka)
"I feel the same way about the Prophet (pbuh) as you feel about Moses (pbuh)."
"Saya menghormati Rasulullah SAW, sebagaimana anda menghormati Musa as"
-
DAN LALU DI RALAT, KARENA LALU MEMINTA UNTUK DI DELETE-KAN, KARENA KHAWATIR DIPANDANG OLEH UMAT YAHUDI BAHWA DIRINYA MENGAKUHI KEBENARAN SYARAIAH MUHAMMAD SAW
-
DIKESEMPATAN YANG LAIN PERNYATAAN RABBI BEN SANGATLAH BERLAINAN
Dengan tegas Rabbi Ben menyatakan bahwa dirinya sama sekali tidak tahu apakah AlQuran itu Firman Allah SWT, dan Apakah Muhammad SAW itu utusan Allah SWT ?
---------------
Ben Abrahamson
In a word, you ask if I believe that Muhammad (pbuh) is the Prophet of Allah SWT and the Qur'an is the word of Allah SWT? I must say that I don't know because I (we Jews) do not have first hand knowledge, however I (we Jews) can rely on the opinion of those righteous Muslims who say this is truth.
3 hours ago · Edited · Like · 1
---------------
Really Rabbi Ben completely do not understand that I do not worry at all with such kind of misleading Muslims or Misleading Jews all together with my own faith....
It is really very different between the way I feel about Moses pbuh with His feeling about Muhammad SAW.
I respect to Moses pbuh as the real Prophet sent by Allah SWT, while He does not feel the same to Muhammad SAW.
And I do not worry, even a bit, wether there will be misunderstanding and misleading Jews or Misleading Moslims will be occurred
IT IS REALLY COMPLETELY DIFFERENT...
QS 2:14
وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَىٰ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ [٢:١٤]
When they meet those who believe, they say: "We believe;" but when they are alone with their evil ones, they say: "We are really with you: We (were) only jesting."
Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok".
﴿١٤﴾
Righteous God with all his word
Maha benar Allah dengan segala Firman Nya

-----

Sumber Terkait ; Penjaga Kitabullah

0 comments

Post a Comment